Wali Kota Medan harapkan transportasi umum berbasis BRT terwujud

Wali Kota Medan harapkan transportasi umum berbasis BRT terwujud
BRT semakin mempercepat mengubah budaya berkendara umum Kota Medan.

Medan – Wali Kota Medan Bobby Nasution mengharapkan transportasi umum berbasis bus rapid transit (BRT) Medan Binjai Deli Serdang (Mebidang) di dalam tempat Sumatera Utara (Sumut) dapat segera terwujud.

"Hal apa semata yang hal tersebut dibutuhkan membantu terwujudnya BRT Mebidang ini, kami Pemkot Medan berkomitmen memenuhi segalanya," ujar Bobby, usai penandatanganan pembaharuan working level agreement (WLA) BRT Mebidang, dalam Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumut, Medan, Senin.

Dia menegaskan Pemkot Medan sangat menggalang penuh proyek ini, oleh sebab itu BRT semakin mempercepat mengubah budaya berkendara warga Kota Medan.

Pembangunan infrastruktur BRT Mebidang ini dibiayai oleh mitra pembangunan, yakni World Bank kemudian AFD Prancis dengan biaya sebesar Rp1,9 triliun.

Pada 2024, proyek BRT Mebidang ini akan memasuki tahap konstruksi konstruksi koridor yang mana dimaksud meliputi halte, depo, perangkat IT lalu pengadaan bus.

Dinas Perhubungan Kota Medan melakukan konfirmasi Kementerian Perhubungan membangun layanan BRT Mebidang pada 17 koridor, 15 koridor dalam antaranya kewenangan Pemkot Medan lalu dua koridor lagi kewenangan Pemprov Sumut.

Untuk pembangunan jalur BRT di area dalam Kota Medan dimulai pada Februari atau Maret 2024 dengan total keseluruhan armada sebanyak 551 unit bus, 468 unit bus pada area antaranya adalah kebutuhan dalam kota.

"Ini agar terwujud percepatan pengerjaan fisiknya, sehingga mempercepat mengubah budaya berkendara penduduk dari kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum," katanya lagi.

Wali Kota Medan itu mengungkapkan Pemkot Medan juga sudah pernah lama memulai bangunan overpass atau jalan layang pada Jalan Stasiun Medan, tepatnya di area area depan Stasiun Kereta Api mulai Oktober ini.

Keberadaan overpass yang tersebut disebut nantinya akan terintegrasi dengan jalur BRT, sehingga selain mengatasi kemacetan di area tempat Kota Medan serta juga memperkuat pemakaian transportasi umum.

"Pada bagian bawah overpass nantinya akan dibangun jaringan pedestrian, serta terintegrasi dengan rencana proyek bus rapid transit," kata Bobby pula.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *