Plt. Mentan berpesan pelaku perunggasan rencanakan bibit induk ayam

Plt. Mentan berpesan pelaku perunggasan rencanakan bibit induk ayam

Jakarta – Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi berpesan agar para pelaku industri perunggasan dapat secara detil melakukan perhitungan serta juga perencanaan secara komprehensif terkait bibit induk ayam atau grand parent stock (GPS).

“Tadi saya ketemu dengan para pelaku bisnis, baik yang mana dimaksud mandiri, yang dimaksud kecil rakyat dengan integrator juga yang dimaksud itu besar-besar, point-nya adalah kita akan perbaiki, satu GPS jumlahnya kita akan review segera bersama Badan Pangan Nasional, kemudian siapa sekadar yang digunakan digunakan mendapatkan GPS harus tanggung jawab sampai ke final stoknya,” kata Arief dalam keterangannya di dalam area Jakarta, Senin.

Plt. Mentan turut menegaskan mengenai pentingnya kebersamaan dalam dalam kalangan peternak baik skala kecil maupun besar untuk membangun industri perunggasan dalam negeri.

Harus hand in hand, kemudian besar bersama. Jadi tidaklah boleh yang digunakan mana integrator yang besar-besar saja, tapi peternak kecilnya jatuh. Hari ini mereka itu itu harus bersama-sama, jadi majunya bersama-sama, jangan satu menginjak yang digunakan digunakan lainnya,” katanya.

Selain itu, lanjut Arief, tata kelola terkait pakan ternak juga menjadi komponen penting yang tersebut harus segera dibenahi. Kemudian mengenai persiapan cadangan pangan pemerintah juga perlu untuk dipersiapkan secara maksimal dengan melibatkan pihak BUMN pada dalam bidang pangan. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang mana berharap kegiatan pengolahan lanjutan para petani serta peternak dapat didukung oleh BUMN.

“Jadi pada saat tarif itu pada tempat bawah, artinya over supply bisa dijalankan penyimpanan, dalam tempat cadangan pangan pemerintah melalui BUMN dalam bidang pangan, Tentunya ID FOOD juga juga anak perusahaannya pada saat harga jual jual tinggi waktunya intervensi. Bisa dipakai juga untuk kegiatan pemerintah,seperti pengentasan kemiskinan, daerah rawan pangan, gizi buruk, stunting kemudian lainnya,” jelasnya.

Adapun komoditi unggas memberikan kontribusi 60 persen terhadap PDB peternakan, 10 persen terhadap tenaga kerja nasional juga total nilai dunia usaha mencapai tambahan lanjut dari Rp500 triliun.

Kemajuan perunggasan juga terdata pesat seiring dengan meningkatnya produksi daging serta telur ayam ras. Berdasarkan data yang mana mana diolah Ditjen Peternakan kemudian Kesehatan Hewan, produksi daging ayam ras selama kurun waktu tahun 2017-2022 tumbuh rata-rata 3,98 persen tiap tahun kemudian kebutuhannya tumbuh rata-rata 2,77 persen tiap tahun.

Sementara, produksi telur ayam ras pada periode yang mana hal itu serupa juga tumbuh 5,19 persen tiap tahun lalu juga kebutuhannya juga tumbuh 2,78 persen tiap tahun. Komoditas daging kemudian telur ayam ras juga sudah diekspor ke manca negara dengan nilai lalu juga volume yang mana digunakan terus meningkat setiap tahunnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *