Toyota Jajaki Produksi Massal Baterai Mobil Listrik Solid State

Toyota Jajaki Produksi Massal Baterai Mobil Listrik Solid State

Motor telah lama dilaksanakan menandatangani perjanjian dengan Idemitsu Kosan buat mengembangkan teknologi elektrolit solid untuk elemen penyimpan daya kendaraan listrik dalam skala produksi massal.

Mereka ingin meningkatkan kapasitas produksi kemudian membangun rantai pasokan besar untuk akumulator jenis padat (solid state batteries).

<! s: parallax > <! e: parallax >

Keduanya menargetkan menjadi ‘pemimpin dunia’ dalam hal pengembangan material untuk akumulator padat. Rencananya produksi komersial calon dimulai pada tahun fiskal 2027-2028, sesuai pengumuman pada ‘Toyota Technical Workshop’ pada Juni lalu.

Toyota menjelaskan Idemitsu sudah meneliti serta mengembangkan teknologi kunci buat akumulator padat sejak 2001. Sedangkan Toyota sendiri mulai mengembangkan teknologi akumulator padat sejak 2006.

Menurut penjelasan Just Auto, Kamis (12/10), kolaborasi ini akan datang fokus pada elektrolit padat jenis sulfida yang tersebut digunakan dianggap sebagai salah satu komponen paling menjanjikan untuk penyimpan daya padat.

Elektrolit padat sulfida sifatnya lentur lalu melekat pada unsur lain, jadi dianggap cocok untuk mencapai penyimpan daya solid berkapasitas tinggi kemudian berenergi besar buat akumulator kendaraan listrik.

Toyota juga Idemitsu sudah pernah membentuk tim khusus untuk mencapai target produksi massal dengan fokus awal meningkatkan kualitas elektrolit padat sulfida, biaya produksi lalu waktu produksi.

Baterai kendaraan listrik saat ini, misalnya lithium-ion konvensional, pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yakni katoda, anoda juga lapisan polimer yang tersebut digunakan memisahkan keduanya.

Ketiga bagian itu biasanya ditenggelamkan dalam cairan yang digunakan berfungsi sebagai elektrolit.

Pada sel padat didesain tak memerlukan cairan elektrolit, anoda kemudian lapisan polimer. Cairan elektrolit diganti material padat sebab itu teknologi ini disebut sel padat atau solid state batteries.

Teknologi ini dianggap punya banyak keuntungan jika dibandingkan penyimpan daya lithium ion konvensional, seperti memangkas risiko kebakaran yang dimaksud hal itu tinggi akibat cairan elektrolit, sanggup menyimpan lebih banyak besar banyak energi serta mampu dicas tambahan banyak cepat.

Walau begitu penyimpan daya padat saat ini masih terlalu mahal untuk diproduksi massal.

<! s:banner newstag > <! e:banner newstag >

<! s:fokus > <! e:fokus >

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *