Kemenhub: BRT Mebidang langkah lanjutan transportasi umum di Medan

Kemenhub: BRT Mebidang langkah lanjutan transportasi umum pada Medan

Medan – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut proyek Bus Rapid Transit (BRT) Medan Binjai Deli Serdang (Mebidang) pada Sumut merupakan langkah lanjutan transportasi umum pada kawasan metropolitan Medan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Amirulloh di area area Medan, Sumut, Senin, mengatakan langkah ini dimulai stimulan lewat lima koridor Teman Bus Trans Metro Deli dalam Medan sejak akhir 2000.

"Teman Bus terbukti masih menjadi andalan banyak rakyat Kota Medan memerlukan sarana transportasi yang dimaksud digunakan aman, nyaman, serta terjangkau," jelasnya.

Menurutnya percepatan pengerjaan juga juga pengelolaan BRT pada dalam kawasan Mebidang ini diharapkan mendapatkan respon komitmen anggaran pemangku kepentingan pada dalam wilayah setempat.

Pembangunan infrastruktur BRT Mebidang ini dibiayai oleh mitra pembangunan, yakni World Bank juga AFD Perancis dengan biaya sebesar Rp1,9 triliun.

Usai penandatanganan ini, lanjut dia, maka akan dilanjutkan dengan pembangunan fisik, juga detail engineering design (DED) akan selesai pada Januari 2024.

Kemenhub juga mengharapkan BRT Mebidang ini nantinya seperti dalam area Jakarta, yakni angkutan massal yang mana digunakan bermanfaat untuk rakyat luas dalam tempat Sumatera Utara.

Wali Kota Medan Bobby Nasution menandatangani pembaharuan working level agreement (WLA) BRT Mebidang sebagai syarat mutlak dimulainya perkembangan infrastruktur BRT Mebidang dalam tempat Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumut.

Penandatanganan pembaharuan WLA BRT Mebidang ini dijalani juga oleh Pj Gubernur Sumut Hassanudin, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Amirulloh, Wali Kota Binjai Amir Hamzah serta Wakil Bupati Deli Serdang Ali Yusuf Siregar.

BRT Mebidang miliki lintasan sepanjang 21 kilometer, terhubung 31 halte dengan 17 rute menjangkau Medan, Binjai juga Deli Serdang menggunakan armada sebanyak 515 bus di area dalam dukung depo, halte lalu jalur khusus bus.

"Kita harapkan segera terwujud bangunan fisiknya. Setelah DED selesai dalam tempat Januari 2024, dilanjutkan bangunan fisik sebagai sarana dan juga juga prasarana BRT Mebidang," jelas Amirulloh.

Pj Gubernur Sumut Hassanudin mengatakan proyek ini merupakan percontohan nasional atas dukungan World Bank untuk Mass Transit (Mastrans) dalam Indonesia sekaligus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2018-2023.

Pada 2024, lanjut dia, proyek BRT Mebidang ini akan memasuki tahap pembangunan koridor, halte, depo, perangkat IT serta pengadaan bus.

"Kesepakatan yang dimaksud hal itu ditandatangani nantinya menjadi pedoman para pihak terkait untuk mengimplementasikan Masstran Mebidang, lalu mewujudkan transportasi yang tersebut mana tambahan banyak baik dalam masa depan," ungkap Hassanudin.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *